A.W.$URVEYS

Minggu, 11 September 2011


Muism kemarau yang ganas
pada tanggal 3 September kemarin aku telah mendapatkan sesuatu hal yang membuat aku ingin menulis pada postingan blog ku ini karena aku baru kali ini melihat dan merasakan ganasnya musim di pulau kalimantan,memang pada musim penghujan di pulai ini merupakan suatu hal yang di nantikan oleh masyarakat sini karena 80 % lahan di sini merupakan tanaman hasil yang sebenarnya setiap hari memmbutuhkan air,tetapi apa yang di rasakan oleh penduduk sini,ketika musim kemarau datang yang merupakan momok bagi penduduk sini,terutama pada penduduk sekitar danau yang berada di desa ampaik,yang sekarang tidak lagi menjadi danau tapi hanya sungai kecil yang hitam dan kotor,bisa kita bayangkan danau yang luasnya ribuan hektar sekarang pada musim kemarau ini hanya tinggal sungai yang lebarnya hanya mencapai 10 meter,awalnnya di sekitar danau ini para penududuk bermata pencaharian ikan,atau bisa di katakan nelayan,tetapi apa yang di rasakan penduduk empaik sekarang ketika musim kemarau datang,ternyata karena air yang awalnya memenuhi danau dan sekarang menjadi sungai kecil membuat airnya itu kotor dan volume untuk tempat tinggal ikan itu kurang maka ikan ikan yang berpuluhribu itu mati semua dan membusuk di tepi tepi sungai sisa danau yang kering itu,kata salah satu penduduk,”mau gimana lagi kita ini memang udah di takdirkan oleh Tuhan,ini merupakan kehendak Tuhan,jadi kita hanya bisa pasrah dan berdoa agar kita bisa lebih baik dari ini”.Memang sih kita harus tetap percaya pada Tuhan,dan di tambah lagi dulunya danau ini merupakan jalan transportasi sppetboat antar kota orang orang pergi ke antar kota pun mudah dan cepat dulunya,,tetapi setelah musim kemarau tiba spetboat yang dulunya jalan cepat sekarang dia smbil di dorong dorong di tengah perjalanan karena apa,tanah hulu yang di sungai tinggal 40 cm jadi kipas spetboat itu nyangkut di tanah pada sungai yang dangkal itu,bisa kita bayangkan kan mungkin kita pernah tahu orang yang dorong mobil,tapi orang yang dorong spetboat di tengah perjalan pasti kita tidak pernah tahu dan tidak ingin merasakan nya,
Dulunya pun di danau itu pulau para penduduk mandi,dan beraktifitas yang lain,namun sekarang para penduduk mandi bercampur dengan ikan ikan yang membusuk,mau gimana lagi hanya itu sumber air yang ada di sini,dia tak mampu membuat sumur karena terbatasnya alat,di tambah lagi jarak antara sungai dengan kampung lumayan jauh jadi setiap penduduk mau mandi dia harus berjalan dulu kira kira 2 km menuju sungai,tidak seperti dulu mereka hannya berjalan 100 meter sudah sampaik ke air sewktu masih berbentuk danau,
Nah musim kemarau ini tidak hanya merugikan para penduduk sekitar tetapi amat sangat merugikan pada PT kami yang mana saat itu kami mau mendaratkan alat berat yaitu 3 exavator,kendala yang kita dapat yaitu rendahnya air sungai  tersebut,alat berat kita dari pontianak di bawa ke lokasi menggunakan Ponto yaitu seperti perahu apung yang luas dan di khuuskan untuk alat berat yang mau Rolling atau pindah tempat kerja,jadi saat itupun kita menunggu 3 hari dan tiba tiba hujan pun datang tetepi hanya 1 hari dan itu sangat membantu kami,karena air bertambah naik,akhirnnya alat kita pun bisa mendarat tetapi setelah mendarat kita masih kebingungan untuk rintis jalan menuju lokasi kerja alat kami,nah ketika rintis jalan kita mulai hal yang membuat kita sulit yaitu pemenuhan solar untuk alat yang kita Rolling karena tempat alat kita yang rolling itu belum ada jalan aksesnya,jadi setiap kita antar solar kita mengandalkan spetboat,nah itu di yang membuat capek karena air surut spetboat pun nyhangkut pada dasar tanah sungai,jadi kita pun terpaksa mendayung dan mendorongnya,memang sungguh berat yang kita rasakan kita tidak pernah berfikir karena di jawa tempat tinggal sayatidak ada hal seperti ini,maka dari itu mari kita manfaatkan dengan sebaik baiknya sumber air yang ada di tempat tinggal kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar